Film Anime Ada Saja Manfaatnya

12:08:00 PM





Pada suatu hari Nobita beserta rekan-rekannya pergi ke sebuah tempat antah berantah. Dimana tempat tersebut dikelilingi oleh pepohonan yang super aneh dan nyleneh. Bayangkan saja, mana ada pohon dengan daunnya berbentuk segi lima. Batangnya berwarna merah muda. Akarnya mencuat ke atas dari bawah tanah sepanjang tiga meter. Tidak hanya pohonnya yang aneh. Tanah yang mereka injak pun sangat aneh bin nyleneh. Bukannya terbuat dari material yang umum kita jumpai, tapi terbuat dari coklat beku yang sering kita jumpai di supermarket-supermarket terdekat. Lantas, apa yang Nobita cs lakukan? Belum sempat melakukan apa-apa tiba-tiba saya datang dan berteriak, "woii, jangan ngimpi lo!!"

Hahaha.. Cerita yang begituan cuma ada di mimpi. Atau lebih tepatnya hanya ada di imajinasi orang.

Salah satu produk imajinasi orang, tidak lain tidak bukan adalah film-film Anime yang sekarang sedang menjamur di masyarakat, khususnya kawla muda. Mungkin sebenarnya film-film ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak SD, ya katakanlah dibawah umur 10 tahun lah. Namun entah mengapa anak-anak muda baru gede, bahkan remaja yang hampir dewasa pun masih getol menyaksikan film-film ini. Tidak masalah. Justru saya merekomendasikan semua kalangan segala umur untuk menyaksikan film-film besutan negara matahari terbenam ini. Alasannya?? Akan saya paparkan sebentar lagi.

Film-film Anime layaknya Doraemon, Dragonball, Naruto, Bleach, One Piece, dan sebagainya setelah saya amati dan saya saksikan bertahun-tahun (sok jadi pengamat ceritanya) ternyata menyimpan segudang manfaat. Yah, mungkin karena saya melihat dari berbagai sisi. Sisi x sisi = Luas kan? Karena itu, mungkin pandangan saya yang luas telah membawa saya ke sana. Hahaha.. Ini dia beberapa masterpiece diantanya.
  • Anime mengajarkan orang untuk senantiasa berimajinasi. Imajinasi dibilang bermanfaat? Woi, jangan salah, tanpa imajinasi pesawat terbang tidak akan ada di muka bumi ini. Tanpa imajinasi apa yang anda pelototin dari tadi ini tidak akan pernah ada di belantika teknologi di dunia. Tanpa imajinasi, Einstein tidak akan pernah bisa bikin bom atom. Intinya, imajinasi itu sangat penting bin wajib. Berani membantah, tolong janji sama saya tidak akan berimajinasi  sampai kapanpun! Nah, film anime ini ternyata melatih imajinasi para penontonnya dengan pertunjukkan-pertunjukkan yang hampir keseluruhannyasangat tidak masuk akal sekali. Dari bentuk tokoh-tokohnya sampai tingkah lakunya. Mana ada kucing bisa bicara (Doraemon). Mana ada mainan bisa disuruh-suruh (Let's and go). Mana ada pedang bisa mengeluarkan api (Bleach). Mana ada awan bisa dikendarai (Dragon Ball). Semua hanya ada di anime. Jadi, ingin mengasah imajinasi anda supaya bisa seperti Einstein, tontonlah anime, apapun. Oh iya, catatan juga, imajinasi melatih kreatifitas juga lho. Right?
  • Anime mengajarkan kepada kita betapa pentingnya semangat. Banyak sekali tema-tema film anime yang berkaitan dengan perjuangan, atau pertarungan-pertarungan. Mana ada pertarungan tanpa semangat bertarung? Atau perjuangan tanpa semangat berjuang dari tokoh-tokohnya? Yang ada film-film itu tidak lulus seleksi tayang di tv. Boro-boro di TV, bahkan mungkin penulisnya pun takkan menjual hasil karyanya itu. Lihat saja Doraemon yang selalu bersemangat memberikan benda-benda aneh kepada Nobita dan teman-temannya. Naruto dengan semangat ia dapat menghasilkan cakra yang bejibun. Conan dengan semangatnya ia dapat memecahkan teka-teki serumit apapun. Dan, ya boleh dibilang, semangat adalah segalanya dalam film anime ini. Tidak percaya, sana protes sama Tite Kubo dan teman-temannya. Dan perlu diketahui juga, saya tidak jarang lebih bersemangat setelah menonton film Anime lho..
  • Anime mengajarkan kita jangan pernah menyerah. Pernah melihat Ichigo waktu mengalahkan Ulquiorra? Atau Songoku mengalahkan Freezer? Atau Go dan Retsu memenangkan balapan 4WD? Semua itu karena mereka pantang menyerah. Pasti pernah mendengar pepatah seperti ini, "lakon pasti kalah duluan" (entah itu pepatah atau apa). Iya, itu sedikit banyak mungkin (khusnudzon aja lah..) salah satu maksud dari penulis agar menggambarkan kesan tokohnya tidak pernah menyerah. Kalau sudah menang di awal mana seru. Jadi, kalau anak-anak atau adik-adik anda sedang asyik melototin TV di Minggu pagi, tolong peringatkan saja nontonnya janga dekat-dekat dengan layar. Bukannya mengganti acara dengan infotainment yang banyak suudzonnya.
  • Anime mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah takut kepada apapun. Pernah melihat monster-monster mengerikan di film anime kan? Kadang memang bentuknya serba aneh. Ada yang menakutkan ada pula yang malah bikin kita terpingkal-pingkal. Namun yang namanya tokoh monster pasti sifatnya jahat alih-alih sangat kejam kepada para lakon utamanya. Secara tidak langsung anak-anak akan menangkap bahwa orang yang jahat dan kejam hanya ada dengan bentuk yang seperti itu. Atau mudahnya sesuatu yang jahat dan kejam hanya ada di film-film begituan. Di dunia nyata mana ada. Tapi yang perlu diwaspadai adalah bagaimana caranya membuat mereka tidak meniru kesan jahat yang dicontohkan monster-monster tak jelas itu. Yah, lagi-lagi bimbingan orang tua, atau orang yang sudah tua. Hehehe.. 
  • Anime mengajarkan kita bahwa kebaikan akan selalu menang. Setiap lakon atau tokoh utama dalam film Anime tugas utamanya adalah membawa misi kebaikan. Tidak usah ditanya lagi, yang begituan mah sudah pasti. Mana ada Songoku ingin menghancurkan Planet Bumi. Mana ada Gon ingin menjadi pemburu manusia yang haus akan pembunuhan. Mana ada Ichigo berambisi menghancurkan Karakura Town. Kebanyakan dari mereka membawa misi yang mulia. Dan hampir semua misi mulianya berakhir dengan kemenangan. Bahkan, tidak jarang juga dari mereka yang melontarkan kata-kata bijak ikhwal kebaikan. Seperti, "Saya bertarung bukan untuk menang, tapi saya bertarung karena saya harus menang!!", kata Ichigo kepada Ulquiorra.
Jadilah produk yang benar-benar punya nilai manfaat toh? Pernah menyimpulkan sesuatu seperti di atas? Saya yakin Anda pernah. Walaupun pernah setelah membaca tulisan di atas.
Banyak orang tua mengira menonton film-film seperti itu pointless dan useless bagi anak-anak. Sebagian iya, tapi sebagian tidak. Coba bisa lebih selektif dalam melakukan bimbingan kepada anaknya akan konsumsi-konsumsi film yang layak ditonton dan diambil hikmahnya hasilnya akan jauh berbeda dengan sekedar melarang, melarang, dan melarang. Melarang mah gampang. Dan anak akan cenderung tertekan ketika mendengar kata "jangan".
Bagi para dewasa pecinta Anime, teruslah menikmati alur ceritanya. Dan temukan manfaat-manfaat selanjutnya yang dibawa oleh para lakon-lakonnya. Dan, lagi-lagi ini adalah the power of positivity. Selagi kita masih diberikan fikiran jernih untuk berfikir positif, why not??

    You Might Also Like

    1 comments