Belajar Dari Seekor Lalat

2:05:00 PM

Apa yang anda fikirkan jika terlintas kata lalat di benak anda? Jijik? Jorok? Bau? Kuman? Kotor? Ya, itulah gambaran dari seekor lalat yang mungkin sering kita temui di kerumunan sampah. Sehingga banyak orang yang "menghina-hinakan" lalat.



Namun dibalik "hina"nya seekor lalat, ada satu sisi yang mungkin tidak banyak orang menyadari akan hal ini. Terkadang atau bahkan mungkin sering, orang melihat keberadaan lalat itu nyusahin, bener? Ngotorin, bener? Gak higienis, bener? Jawabannya bener semua. Saya juga ngaku kok. Tapi sekarang coba kalau kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Kalau ternyata di dunia ini tidak ada lalat, bagaimana jadinya?

Memang, setidaknya kita tidak dibikin susah oleh kelakuannya. Orang jadi tidak terkotori oleh bakteri-bakteri yang dibawa lalat. Orang jadi setidaknya bisa lebih higienis karena tak ada lalat. TAPI, kita lihat peran seekor lalat dari sisi ilmu sains. Larva lalat merupakan salah satu hewan pengurai yang dapat mengurai limbah, selain cacing dan bakteri. Ianya sangat punya peran penting untuk mengurangi sampah bumi.





Sekarang coba kita bandingkan dengan kawan pengurai mereka, cacing. Melihat dari sisi kemampuannya mengurai limbah cacing tidak perlu diragukan lagi. Ditambah keberadaanya dengan berbagai jenis spesies, cacing bahkan hampir mampu mengurai limbah jenis apapun. Tapi, cacing tidak dapat terbang setinggi lalat. Pergerakannya terbatas pada tanah. Itu pun kalau tanah yang kering ianya tak dapat melakukan tugasnya, alih-alih tidak bisa bertahan hidup.

Lalat Superhero
Disinilah lalat sebagai serangga yang banyak dikata orang "hina" muncul sebagai superhero pengurai. Lalat dapat berpindah tempat secara cepat yang dilengkapi sensor pendeteksi kotoran dan limbah sehingga ia dapat secara tepat mendeteksi keberadaan kotoran tersebut. Yang kemudian ia menjatuhkan telurnya yang merupakan bakal larva yang nantinya berperan dalam penguraian.

Itu salah satu contoh peran si serangga "hina". Rasulullah juga pernah bersabda kok,  

"Jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka benamkanlah, karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang satunya terdapat penyembuhnya" [HR. Bukhari]

Dan masih ada manfaat-manfaat lain yang bisa kita ambil dari seekor lalat jika kita mempelajarinya. Mari kita ambil hikmahnya.

Pertama, masih mau mengatakan kalau lalat itu "hina"? Sejelek-jeleknya lalat yang banyak orang fikirkan, ternyata ada juga kan manfaatnya. Bahkan berperan penting untuk masa depan Bumi. Coba kita lihat diri kita, sedikit introspeksi lah. Sudah bermanfaatkah kita? Yang banyak orang bilang hina aja ternyata punya segitu banyak manfaat. Kalau orang yang tidak bermanfaat, berarti seharusnya lebih hina dari lalat dong? Ya nggak ya nggak? hehe =D

Kedua, mungkin faktor kebencian orang terhadap lalat adalah karena tingkah laku mereka yang mungkin membawa penyakit, kotoran dan bakteri. Ya, sedikit kesel dan jengkel mungkin kalau sudah berhadapan dengan lalat, apalagi kroyokan. Coba kita ubah sedikit konsepnya. Kita kan sudah tau nih manfaatnya apaan, ya udah sih, ga usah kesel lagi. Biarkan saja si lalat melakukan aktivitasnya. Sekiranya mereka mengganggu tinggal kita antisipasi aja dengan cara yang sesuai dengan etika perikeseranggaan. =D

Terakhir, mari kita merenung. Sehina-hinanya lalat, ternyata tanpa sepengetahuan kita selama ini punya segitu banyak manfaatnya. Mungkin kalau kita gali lagi pengetahuannya, akan lebih banyak lagi manfaat yang diberikan si lalat. Begitu juga dengan makhluk-makhluk Allah yang lain. Mungkin di mata kita makhluk-makhluk tersebut dipandang jelek, kotor, hina. Tapi coba kalau kita lihat dengan mata-mata yang lain, tersimpan sejuta misteri yang mungkin bahkan hampir tak masuk di akal kita. SubhanAllah.

Begitu juga manusia sebagai makhluk Allah. Tidak sedikit orang yang menganggap jelek, rendah, bahkan menghinakan orang lain. Waduh, kalau sudah sampai taraf yang kayak begini bahaya banget. Ya, coba kita kembali pada paragraf di atas lagi lah. Sejelek-jeleknya orang di mata orang lain, yakinlah, ianya pasti punya sesuatu yang baik. Bahkan mungkin kebaikannya melebih orang yang menjelek-jelekkan. Bukankah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna? Jadi kalau lalat saja punya segitu banyak manfaat, apalagi dengan makhluk yang paling sempurna.

STOP insulting someone!!! Belum tentu yang dijelek-jelekkan lebih buruk dari kita. Daripada sibuk menjelek-jelekkan orang, mending memperbaiki kualitas diri kan? Nah, dimulai dari yang kecil aja lah ya. Semoga bermanfaat. =)

You Might Also Like

2 comments

  1. Wah, lama gak mampir ke Another Dynamic...
    Piye kabare, bro... sudah selesai tugas-tugas kuliahnya kan?

    Ditunggu kedatangannya ke Ibukota!

    ReplyDelete