Bukan 12-12-2012 tapi 13-12-2012

8:09:00 PM

Hebohnya tanggal 12 Desember 2012 bahkan melebihi hebohnya konser Sheila on 7. Ciyus deh. Dimana-mana, di sosial media, entah twitter, facebook, blogger, atau yang lainnya mungkin, membahas yang namanya tanggal yang katanya bakal ada sesuatu mengerikan selalu menjadi main stream. Hebatnya itu seharian, dari jam 00.00 sampai jam 23.59 ada aja yang ngetwit atau update status yang kaitannya sama tanggal itu. Yah, namanya juga manusia Indonesia, heboh dikit, ikut-ikutan. (termasuk saya dong orang Indonesia? =D )

Nah, kalau saya mah memilih gak seheboh itu, nothing special with the date. Yang lain sibuk update status heboh dengan tanggalan, sementara saya heboh mempersiapkan pekan terakhir ngajar klub sains. Ya, pasca ujian akhir sekolah anak-anak SD minggu kemarin, minggu ini spesial digunakan untuk mengejar materi yang belum diajarkan di semester ini. Karena semester ganjil ini akan segera berakhir, mau tidak mau semua percobaan sains yang tersisa harus dirampungkan minggu ini sebelum terima rapot. Well, kerja keras jadi harga mati.

Informasi yang didapat per tanggal 12-12-2012 adalah percobaan yang tersisa adalah 5 experiments untuk ekskul dan 1 percobaan untuk CI MIPA. Wow, sehari lima eksperimen itu ngoyo abis!!! Itu yang ada dibenak saya sesaat setelah mengetahui informasi yang harusnya bikin orang koprol itu. Namun akhirnya setelah dikroscek lebih lanjut dengan pihak terkait, 5 percobaan itu tidak langsung diberikan dalam sehari namun dibagi dua hari. Yang harusnya hari Rabu aja, ditambah dengan hari Kamis di jam yang sama, 13.00 sampai 15.00. 

Yap, dan hari Kamis, 13 Desember tahun 2012 ini yang menjadi hari terakhir untuk klub sains di semester ganjil. Hari terakhir bersama anak-anak 5 CI MIPA dan ekskul sains kelas 3-4 SD Muhammadiyah Sapen yang doyan ribut tapi ngangenin. Spesial? Gak juga, hanya mungkin akan sedikit mengisi memori tak terlupakan di otak saya. Kurang lebih 4 bulan menemani mereka bermain sains membuat saya kesengsem dengan perilaku mereka yang justru pada pertemuan akhir semester menunjukkan respon yang bagus. 

Mungkin aja sih masih bertemu mereka semester depan, dengan catatan "misi suci ke Indonesia timur" dibatalkan. Rencana satu semester menjalani misi suci yang berawal pada tanggal 1 Februari tahun depan sangat memungkinkan saya untuk tidak bisa bermain dengan mereka lagi. =( Ghazali, Ais, dan kawan kawan di V CI MIPA, serta Sakha, Finda, Galih Arnaya, dan Ihya di ekskul sains kelas 3-4. Mereka itu yang kadang bikin susah, tapi lebih sering bikin senengnya. ^,^ Lucu lihat tingkah laku anak-anak SD yang nanggung, masih kecil-kecil tapi semangatnya tinggi. Penuh rasa ingin tahu, tapi kadang berlebihan pengen tahunya. Gak masalah sih, justru bagus, untuk masa depan mereka. Tapi kadang bikin dahi berkerut, yaitu saat apa yang saya sampaikan tidak mereka indahkan. Sebenarnya mungkin itu mutlak salah saya yang belum bisa mencari cara efektif untuk menyampaikan kepada mereka. 

Tapi di akhir pertemuan kali ini terlihat cukup berbeda. Hasil trial and error selama ini mungkin sudah saatnya untuk dipetik buahnya. Metode-metode lama ditinggalkan, coba metode-metode baru hasil belajar ke sana sini. Anak-anak lebih lama membuat saya melebarkan bibir daripada mengerutkan dahi. Itu yang mungkin bikin saya makin kesengsem dengan mereka. Haduh, yang jadi pertanyaan adalah kenapa gak dari dulu, justru di akhir-akhir kayak begini. >,< Oke lah, terima saja dengan lapang dada dan selalu bersyukur dengan segala pencapaian.

Soda Kue
Hari terakhir ada satu percobaan bersama Ghazali dkk, dan 2 percobaan bersama ekskul sains kelas 3-4. Cukup menegangkan sih, tapi tetep akhirnya nyenengin. Diawali dengan bermain api (dalam arti yang sebenarnya) dengan bakar-bakaran kertas serta bermain asam sitrat dan soda kue (bahan andalan) cukup merepotkan juga. Yang api asapnya kemana-mana, yang asam sitrat dan soda kue airnya tumpah kemana-mana juga. Untung ruangan ber-AC, ya sedikit mudah untuk mengendalikan si asap dan si air yang jadi cepet keringnya. Ditambah lagi ketegangannya oleh lembar 'Sains Quiz'nya lupa kebawa. Putar otak, berfikir cerdas, dan pake otak kanan. Kenapa gak dibikin sendiri aja ya? Malah bisa dibikin semenarik mungkin tanpa harus sesuai dengan silabus kan? Hasilnya, Alhamdulillah, lebih memberikan mereka motivasi dan hasrat untuk mengikuti quiznya.

Hingga di akhir sisa waktu bermain sains di 13-12-2012 ini, dari mereka diberi sedikit kenang-kenangan. Walaupun ini kenang-kenangan macam apa ya, tapi cukup memberikan makna yang dalam. Dapet satu kertas berisi pesan dalam abu bertuliskan "kak Dika" oleh bocah paling ribut se kelas 5 CIMIPA, dan 5 kertas tanda nama dari anak-anak ekskul sains kelas 3-4. Tidak berharga kalau dilihat dari fisiknya sih, tapi cukup menyentuh jika dilihat dari sisi lain. 'Pesan dalam abu' yang didapat dari bocah paling ribut ini menandakan keberhasilan dalam menjinakkan dia. Sementara 5 kertas kartu tanda nama kit yang mereka berikan dengan cara bersama-sama itu menunjukkan keberhasilan dalam mengkompakkan mereka walaupun mereka terdiri dari bermacam-macam kelas. 

Ya, apapun pencapaianya memang harus selalu disyukuri. Dan saya yakin itu pun bukan suatu pencapaian yang maksimal, masih bisa lebih dimaksimalkan lagi. Menjadikannya pembelajaran dan meningkatkan parameter keberhasilan mungkin itu yang bisa saya petik dari pengalaman di hari terakhir semester ganjil bersama mereka. Dan hanya bisa berharap ilmu yang mereka serap kelak akan bermanfaat bagi mereka. 

Sayonara gakkusen-san.. Mata ashita, insyaAllah.. ^_^

You Might Also Like

0 comments