Sebuah hal yang bisa dibilang sangat membosankan jika didengarkan dengan telinga telanjang.
Hal yang sebenarnya tidak bisa dianggap remeh oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Hidup di dunia tanpa sebuah semangat, seperti hidup di dunia tanpa semangat. (lho...sama aja kali)..
yang bener hidup tanpa semangat bagaikan mengendarai motor tanpa bensin...(yo gak bisa jalan laah...)
Memang benar...motor tanpa bensin takkan bisa nyala...tapi bukan berarti nggak bisa jalan...motor masih bisa jalan...kan yang penting jalan (berpindah tempat) bisa di dorong lah, digeret lah dan lain lain...
tapi...efek yang ditimbulkannya akan berbeda 179,999999999(soalnya di dunia ini tidak ada yang sempurna guyss....)derajad... bayangkan aja... mana yang lebih efektif, pergi dari jogja ke solo dengan mendorong motor (coz gak ada bensinnya) atau mengendarai motor dengan bensin full tank..
Kalau kamu masih waras, jelas lah milih motor fulltank... Kamu akan melaju kencang sekencang kencangnya... dan hanya akan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk nyampe solo...
Sama seperti semangat...ketika hidup kita dilumuri oleh semangat maka akan mudah bagi kita untuk menjalaninya...hidup terasa lebih hidup (tidak bermaksud untuk mempromosikan salah satu produk loh...!!)...menjalani apapun akan terasa mudah... bahkan kalau peribahasa mengatakan "satu, dua pulau terlampaui"...

Yang menjadi permasalahan disini adalah ketika semangat kita hilang...motor juga kalau dipake terus menerus bensinya akan habis perlahan-lahan... sama seperti semangat...tidak selamanya semangat menaungi dalam tubuh kita... kadang pasang... kadang surut... (yah...udah kayak laut aja..)
ketika surut, sama kasusnya seperti bensin habis... motor tidak akan bisa dinyalakan mesinnya...al hasil terpaksa kita dorong...dan itu akan sedikit merepotkan kita...(kalu disuruh dorong dari jogja solo ya bukan sedikit merepotkan lagi...sangat merepotkan jaya..) analog untuk semangat... ketika semangat hilang, hidup ini akan terasa hampa... setiap melakukan sesuatu akan terasa seperti memikul beban seberat satu kintal...



Namun... yang menjadi perbedaan adalah... bensin mudah kita temui di pom bensin terdekat...
sedangkan semangat...tidak semudah itu untuk mencarinya...dan yang menjadi pertanyaan di benak saya ialah bagaimana mendapatkan semangat kembali sehingga seperti semudah membeli bensin di pom bensin????

Seorang manusia yang hidup di muka bumi ini tak ubahnya adalah seseorang yang diciptakan penuh dengan keterbatasan. Namun jangan dikira dengan keterbatasan itu seseorang tidak dapat berkarya. Justru mungkin karena keterbatasan itulah semangat berkarya harus tetap tertanam dalam lubuk hati dan bahkan menjadi salah satu aset motivator terbesar seseorang itu.
Keterbatasan berfikir kritis, itulah penyakit yang dialami mungkin sebagian besar orang di muka bumi ini, sehingga membuat pola pikir orang di era globalisasi sangat dangkal. Tradisi lama dianggap kuno dan tak update, sedangkan tradisi yang modern yang selalu membangga-banggakan ke-instant-an selalu menjadi objek yang disembah-sembah. Sehingga akibat yang tidak lain adalah being alienated, muncul satu per satu di muka bumi ini karena pola pikir-pola pikir seperti itu.
Lalu apa langkah kita sebagai manusia?
Dan dari goresan-goresan ini, yang sepertinya tidak begitu memberikan arti banyak bagi revolusi perluasan pola pikir manusia, setidaknya memberikan gambaran betapa pentingnya manusia terbebaskan dari alienasi-alienasi yang semakin menjamur. Dengan bermodalkan keterbatasan, tulisan-tulisan yang tercipta ini mencoba memberikan contoh budaya writing bukanlah budaya kuno yang tak up to date bahkan tak bermanfaat. Justru dari hal kecil seperti inilah yang mungkin bisa memberikan inspirasi-inspirasi akan hal-hal baik yang inovatif maupun discovered sehingga tidak mustahil bahwa pohon beringin besar yang berdiri kokoh itu berasal dari sebuah biji kecil yang tak lebih besar dari sebuah telur cicak.
Finally, jadilah manusia yang sebenarnya!!!