Satu kata, seribu bahasa

12:18:00 PM

Seorang manusia yang hidup di muka bumi ini tak ubahnya adalah seseorang yang diciptakan penuh dengan keterbatasan. Namun jangan dikira dengan keterbatasan itu seseorang tidak dapat berkarya. Justru mungkin karena keterbatasan itulah semangat berkarya harus tetap tertanam dalam lubuk hati dan bahkan menjadi salah satu aset motivator terbesar seseorang itu.
Keterbatasan berfikir kritis, itulah penyakit yang dialami mungkin sebagian besar orang di muka bumi ini, sehingga membuat pola pikir orang di era globalisasi sangat dangkal. Tradisi lama dianggap kuno dan tak update, sedangkan tradisi yang modern yang selalu membangga-banggakan ke-instant-an selalu menjadi objek yang disembah-sembah. Sehingga akibat yang tidak lain adalah being alienated, muncul satu per satu di muka bumi ini karena pola pikir-pola pikir seperti itu.
Lalu apa langkah kita sebagai manusia?
Dan dari goresan-goresan ini, yang sepertinya tidak begitu memberikan arti banyak bagi revolusi perluasan pola pikir manusia, setidaknya memberikan gambaran betapa pentingnya manusia terbebaskan dari alienasi-alienasi yang semakin menjamur. Dengan bermodalkan keterbatasan, tulisan-tulisan yang tercipta ini mencoba memberikan contoh budaya writing bukanlah budaya kuno yang tak up to date bahkan tak bermanfaat. Justru dari hal kecil seperti inilah yang mungkin bisa memberikan inspirasi-inspirasi akan hal-hal baik yang inovatif maupun discovered sehingga tidak mustahil bahwa pohon beringin besar yang berdiri kokoh itu berasal dari sebuah biji kecil yang tak lebih besar dari sebuah telur cicak.
Finally, jadilah manusia yang sebenarnya!!!

You Might Also Like

1 comments