Manis Tanpa Pahit Sebelumnya Takkan Terasa
12:57:00 PMKalimat itu adalah kalimat yang sering saya tuliskan di CV-CV (Curriculum vitae) pada kolom "moto hidup" di setiap acara. Mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa kok motonya begitu. Entah terlalu simpel atau justru malah meaningless. Beberapa juga saya sampaikan alasan singkatnya mengapa kalimat simpel itu jadi moto hidup saya (yang tertulis dalam CV).
Sebagai manusia yang tentunya ingin termotivasi setiap saat pasti punya prinsip hidup. Dan tidak bisa kita pungkiri juga setiap manusia punya prinsip masing-masing. Walaupun mungkin ada beberapa orang yang mempunyai prinsip yang sama. Sehingga sebisa mungkin orang tersebut akan selalu termotivasi karena prinsip yang mereka pegang. Dan mungkin bisa jadi, kalimat judul di atas menjadi salah satu prinsip saya, terutama dalam memotivasi diri saya yang notabene sulit untuk memotivasi diri sendiri.
Simpelnya, seseorang menuliskan sebuah CV supaya dibaca oleh orang lain. Sehingga apa yang ada dalam CV tersebut sudah seharusnya informatif, dan akan jadi nilai tambah jika juga dapat memotivasi. Begitulah kira-kira latar belakang penulisan moto saya tersebut di atas.
Sebenarnya bukan hanya pada moto. Sebuah keinginan untuk memotivasi orang selalu saya usahakan setiap saat. Hanya saja penulisan pada moto hidup itu cenderung lebih banyak diketahui orang. Sehingga sungguh besar kemungkinan banyak orang yang termotivasi juga. Apalagi ketika acara yang nota bene kita jadi orang yang sesuatu banget. hehe Ya, hanya ingin berbagi ilmu, tidak lebih, InsyaAllah.
Sesimpel itu, bahkan sangat simpel. Makna dari judul di atas sungguh tidak asing jika orang membaca atau mendengarkan kalimat tersebut. Yang intinya "orang tidak akan merasakan hal yang luar biasa jika dia tidak melakukan hal yang luar biasa juga". Mirip dengan law of attraction yang sering kita jumpai di pelajaran-pelajaran sains maupun kehidupan. Dianalogikan dengan lidah kita sebagai indera perasa.
Pernah makan gula?? Tentu rasanya manis. Tapi suatu saat gula itu tidak semanis yang kita bayangkan. Cobalah makan permen (yang berasa manis tentunya) kemudian baru makan gula. Tentu rasanya tidak semanis jika kita makan gula tanpa didahului dengan makan apapun sebelumnya. Rasa manis yang dimunculkan oleh si gula akan sedikit terreduksi oleh manisnya rasa si permen.
Nah, sekarang coba makan obat (yang berasa pahit tentunya) lalu dilanjutkan dengan makan gula. Tentu rasanya tidak semanis obat (ya iya lah), bahkan rasa manis gula yang didahului makan si permen tadi. Jauh lebih berasa manisnya.
Begitu pula dengan kehidupan kita. Apa yang kita rasakan jika kita berpahit-pahit (bersusah-susah) dahulu, sungguh pasti akan jauh berbeda rasanya dibandingkan jika kita bermanis-manis (bersenang-senang) dahulu. Walaupun mungkin hasilnya sama, namun sebuah usaha yang diawali dengan pahit-pahit dahulu akan jauh lebih bermakna dibanding jika kita manis-manis dahulu.
Yah, begitulah analogi simpel yang ingin saya bagikan ke para pendengar maupun pembaca. Gunanya, ya, tidak lebih hanya sekedar berbagi ilmu dan berbagi pengalaman.
Sebagai penutup, sebuah usaha yang luar biasa akan membuahkan hasil yang luar biasa. Terlebih lagi, usaha yang luar biasa akan memberikan rasa yang luar biasa, bagaimanapun hasilnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berusaha dengan luar biasa... =)
0 comments