Andai Aku Tak Punya Waktu Luang
10:53:00 AM
Hidup di dunia ini hanya sekali. Dan semua waktu yang kita lewati baik yang sudah dan akan datang pun hanya sekali. Tidak ada waktu yang dapat diputar balik, bahkan berjalan mundur. Semuanya berjalan maju, semuanya berjalan konstan, dan semuanya tak akan pernah bisa kita rasakan kembali. Hanya ada satu arah, lurus ke depan tanpa pernah mempedulikan belakang. Itulah waktu, yang mungkin banyak orang menyamakannya dengan uang. Yang mungkin segelintir orang menganalogikannya sebagai pedang.
Jika kita mencari sesuatu yang paling konsisten di dunia ini, dialah waktu. Tiap detik tidak pernah berubah durasinya. Tiap menit, tiap jam, tiap hari, bahkan tiap minggu, selalu pada durasi yang sama. Tak pernah misalkan sekarang satu menit mempunyai durasi 60 detik, kemudian satu menit selanjutnya berdurasi kurang atau lebih dari 60 detik. Semua sama, dari awal dan mungkin sampai hari akhir nanti waktu akan tetap konsisten melakukan tugasnya. Satu hal yang bisa kita contoh, belajarlah konsisten seperti sang waktu.
Lalu, bagaimana manusia menyikapi sang waktu. Terkadang orang berfikir bagaimana sekedar bisa mengisi waktu yang telah disediakan dalam hidup ini. Hanya saja biasanya pemikiran-pemikiran seperti itu lebih cenderung yang penting bagaimana caranya bisa menghabiskan waktu. Entah itu useful atau malah useless. Dan mungkin kebanyakan orang memilih bahwa bagaimana waktu yang mereka punya dapat memberikan kebahagiaan baginya sepanjang hidup. Bergelut dengan keinginan, kemauan, bahkan hawa nafsu yang selalu meliputi dan ingin dipenuhi. Itulah manusia, yang tidak pernah puas akan segala sesuatunya.
Berbicara masalah waktu memang tiada habisnya kecuali kita sudah menemui ajal. Ketika orang sudah mulai beranjak dewasa, mungkin akan merasakan betapa ribetnya permasalahan waktu ini. Ada orang yang menganggap waktu itu biasa-biasa saja, selalu mengikuti alur dan bahkan mungkin tanpa arah yang jelas. Ada orang yang mungkin menganggap waktu yang tersedia tidak cukup untuk sekedar melakukan rutinitas. Bahkan mungkin ada orang yang dalam hidupnya tidak mempedulikan waktu dan menganggap dia akan hidup selamanya. Sehingga dalam hidup ini mungkin ada tiga tipe orang. Pertama, orang yang dalam hidupnya selalu mengisi waktunya dengan kesibukan-kesibukan untuk memperoleh manfaat. Kedua, ialah orang yang kadang melakukan hal yang bermanfaat namun tidak jarang juga melakukan hal yang tidak mempunyai nilai guna. Dan yang terakhir adalah orang yang mungkin tidak pernah tau mana hal yang bermanfaat dan yang tidak baginya.
Dari ketiga tipe tersebut mungkin yang sering kita jumpai pada diri beberapa orang ialah orang tipe ke-2. Orang yang kadang melakukan hal yang bermanfaat dan tidak jarang juga melakukan sesuatu yang "lagho". Termasuk saya sendiri mungkin termasuk pada tipe orang yang seperti ini. Semangat untuk melakukan hal yang bermanfaat ternyata harus disaingi oleh godaan-godaan melakukan sesuatu yang "useless". Aktifitas sehari-hari orang tipe ke-2 ini ternyata belum cukup untuk membawanya menjadi tipe pertama. Sesibuk-sibuknya orang dengan tipe ke-2 pasti punya waktu yang ia lakukan untuk, ya, katakanlah hanya sekedar menghabis-habiskan waktu saja. Melakukan pekerjaan yang tidak tau arah dan tujuannya, itulah yang mungkin sering dikerjakan oleh orang tipe ke-2 ini untuk mengisi waktu diluar kesibukan sehari-harinya.
Namun sebenarnya apa yang ada dibalik semua itu?Manusia pasti dianugerahkan oleh Tuhannya berbagai kenikmatan. Salah satunya adalah kenikmatan waktu luang. Bukan, waktu luang mungkin bukan jadi kenikmatan lagi, justru ini adalah cobaan. Setiap orang pasti akan dan pernah menikmati "indahnya" waktu luang. Setelah selesai melakukan kesibukkan, orang akan menjumpai waktu dimana waktu tersebut terasa begitu senggang sehingga tidak ada pekerjaan yang mengharuskan ia melakukannya di waktu tersebut.Untuk orang dengan tipe pertama dan terakhir, mereka sudah jelas, selalu melakukan dan mengisi waktunya dengan hal yang kontradiksi. Selalu memanfaatkan di setiap waktunya, atau selalu menghabiskan waktunya dengan hal yang pointless. Mari kita tengok orang dengan tipe ke-2. Orang yang kesehariannya selalu merasakan waktu luang. Dan orang-orang seperti ini bahkan mungkin tidak tahu mereka sebenarnya sedang diuji oleh waktu luang tersebut. Kebanyakan orang tipe ini terlena dengan "indahnya" waktu luang, bahkan sampai-sampai waktu yang seharusnya ia lakukan untuk kesibukannya malah dijadikan alasan untuk sekedar memperpanjang "keindahan" waktu luang. Sehingga jika dianalogikan waktu luang adalah ranjau bagi manusia. Jika manusia bisa menggunakannya sebaik mungkin, ia tidak akan terkena efek negatif yang ditimbulkan dari ranjau tersebut, namun apabila manusia tidak bisa memanfaatkan dan ceroboh menggunakannya, ranjau itu akan mengenai dirinya sendiri bahkan sekitarnya.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa yang membedakan antara ketiga tipe orang di atas adalah bagaimana mereka memanage dan menggunakan waktu luang mereka. Sebagian orang telah mengantisipasi jauh-jauh hari untuk menghindari waktu luang dengan merencanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Sehingga nyaris tidak ada waktu yang benar-benar luang dan terbuang begitu saja. Selalu jelas apa yang akan dia lakukan dan untuk apa dia melakukannya. Itulah orang tipe pertama. Sebagian lagi hanya mengikuti sistem alur yang ada. Mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika waktu luang menghampiri dirinya. Sehingga ketika tiba waktunya dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Itulah orang dengan tipe ke-2. Yang terakhir adalah orang yang benar-benar tidak pernah tau alur hidup yang sebenarnya. Setiap waktunya ialah waktu luang. Selalu melakukan hal yang useless dan tanpa tujuan yang jelas, asal apa yang ia lakukan bisa membuat dirinya puas. Itulah orang bertipe ke-3.
Lalu bagaimana kita menyikapi waktu luang kita?? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Sudah siapkah kita menghadapi waktu luang kita??
Jika kita mencari sesuatu yang paling konsisten di dunia ini, dialah waktu. Tiap detik tidak pernah berubah durasinya. Tiap menit, tiap jam, tiap hari, bahkan tiap minggu, selalu pada durasi yang sama. Tak pernah misalkan sekarang satu menit mempunyai durasi 60 detik, kemudian satu menit selanjutnya berdurasi kurang atau lebih dari 60 detik. Semua sama, dari awal dan mungkin sampai hari akhir nanti waktu akan tetap konsisten melakukan tugasnya. Satu hal yang bisa kita contoh, belajarlah konsisten seperti sang waktu.
Lalu, bagaimana manusia menyikapi sang waktu. Terkadang orang berfikir bagaimana sekedar bisa mengisi waktu yang telah disediakan dalam hidup ini. Hanya saja biasanya pemikiran-pemikiran seperti itu lebih cenderung yang penting bagaimana caranya bisa menghabiskan waktu. Entah itu useful atau malah useless. Dan mungkin kebanyakan orang memilih bahwa bagaimana waktu yang mereka punya dapat memberikan kebahagiaan baginya sepanjang hidup. Bergelut dengan keinginan, kemauan, bahkan hawa nafsu yang selalu meliputi dan ingin dipenuhi. Itulah manusia, yang tidak pernah puas akan segala sesuatunya.
Berbicara masalah waktu memang tiada habisnya kecuali kita sudah menemui ajal. Ketika orang sudah mulai beranjak dewasa, mungkin akan merasakan betapa ribetnya permasalahan waktu ini. Ada orang yang menganggap waktu itu biasa-biasa saja, selalu mengikuti alur dan bahkan mungkin tanpa arah yang jelas. Ada orang yang mungkin menganggap waktu yang tersedia tidak cukup untuk sekedar melakukan rutinitas. Bahkan mungkin ada orang yang dalam hidupnya tidak mempedulikan waktu dan menganggap dia akan hidup selamanya. Sehingga dalam hidup ini mungkin ada tiga tipe orang. Pertama, orang yang dalam hidupnya selalu mengisi waktunya dengan kesibukan-kesibukan untuk memperoleh manfaat. Kedua, ialah orang yang kadang melakukan hal yang bermanfaat namun tidak jarang juga melakukan hal yang tidak mempunyai nilai guna. Dan yang terakhir adalah orang yang mungkin tidak pernah tau mana hal yang bermanfaat dan yang tidak baginya.
Dari ketiga tipe tersebut mungkin yang sering kita jumpai pada diri beberapa orang ialah orang tipe ke-2. Orang yang kadang melakukan hal yang bermanfaat dan tidak jarang juga melakukan sesuatu yang "lagho". Termasuk saya sendiri mungkin termasuk pada tipe orang yang seperti ini. Semangat untuk melakukan hal yang bermanfaat ternyata harus disaingi oleh godaan-godaan melakukan sesuatu yang "useless". Aktifitas sehari-hari orang tipe ke-2 ini ternyata belum cukup untuk membawanya menjadi tipe pertama. Sesibuk-sibuknya orang dengan tipe ke-2 pasti punya waktu yang ia lakukan untuk, ya, katakanlah hanya sekedar menghabis-habiskan waktu saja. Melakukan pekerjaan yang tidak tau arah dan tujuannya, itulah yang mungkin sering dikerjakan oleh orang tipe ke-2 ini untuk mengisi waktu diluar kesibukan sehari-harinya.
Namun sebenarnya apa yang ada dibalik semua itu?Manusia pasti dianugerahkan oleh Tuhannya berbagai kenikmatan. Salah satunya adalah kenikmatan waktu luang. Bukan, waktu luang mungkin bukan jadi kenikmatan lagi, justru ini adalah cobaan. Setiap orang pasti akan dan pernah menikmati "indahnya" waktu luang. Setelah selesai melakukan kesibukkan, orang akan menjumpai waktu dimana waktu tersebut terasa begitu senggang sehingga tidak ada pekerjaan yang mengharuskan ia melakukannya di waktu tersebut.Untuk orang dengan tipe pertama dan terakhir, mereka sudah jelas, selalu melakukan dan mengisi waktunya dengan hal yang kontradiksi. Selalu memanfaatkan di setiap waktunya, atau selalu menghabiskan waktunya dengan hal yang pointless. Mari kita tengok orang dengan tipe ke-2. Orang yang kesehariannya selalu merasakan waktu luang. Dan orang-orang seperti ini bahkan mungkin tidak tahu mereka sebenarnya sedang diuji oleh waktu luang tersebut. Kebanyakan orang tipe ini terlena dengan "indahnya" waktu luang, bahkan sampai-sampai waktu yang seharusnya ia lakukan untuk kesibukannya malah dijadikan alasan untuk sekedar memperpanjang "keindahan" waktu luang. Sehingga jika dianalogikan waktu luang adalah ranjau bagi manusia. Jika manusia bisa menggunakannya sebaik mungkin, ia tidak akan terkena efek negatif yang ditimbulkan dari ranjau tersebut, namun apabila manusia tidak bisa memanfaatkan dan ceroboh menggunakannya, ranjau itu akan mengenai dirinya sendiri bahkan sekitarnya.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa yang membedakan antara ketiga tipe orang di atas adalah bagaimana mereka memanage dan menggunakan waktu luang mereka. Sebagian orang telah mengantisipasi jauh-jauh hari untuk menghindari waktu luang dengan merencanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Sehingga nyaris tidak ada waktu yang benar-benar luang dan terbuang begitu saja. Selalu jelas apa yang akan dia lakukan dan untuk apa dia melakukannya. Itulah orang tipe pertama. Sebagian lagi hanya mengikuti sistem alur yang ada. Mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika waktu luang menghampiri dirinya. Sehingga ketika tiba waktunya dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Itulah orang dengan tipe ke-2. Yang terakhir adalah orang yang benar-benar tidak pernah tau alur hidup yang sebenarnya. Setiap waktunya ialah waktu luang. Selalu melakukan hal yang useless dan tanpa tujuan yang jelas, asal apa yang ia lakukan bisa membuat dirinya puas. Itulah orang bertipe ke-3.
Lalu bagaimana kita menyikapi waktu luang kita?? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Sudah siapkah kita menghadapi waktu luang kita??
0 comments