Hari Kamis yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan yang tepat untuk satu minggu ini, sekarang justru menjadi tempat perhelatan panjang. Betapa tidak, dari siang sampai mungkin siang lagi, tangan harus digenjot, kaki harus dikayuh, mata harus dipelototin, otak harus dikuras. Pokoknya serba fokus, serba harus dipantengin, serba riweuh lah. Yah, kalau kata mas Duta cs mah "hidup bukan tuk berdiam diri, hidup ada tuk kita jalani..", ya sudah, mending dijalani dan dinikmati saja ya.
Hari Kamis, padahal jadwal kuliah hanya dua jam tapi berasa kuliah seharian. Bangun tidur jam 10 pagi ternyata membuat semua rencana hancur berantakan. Bikin malas na'udzubillah. Kapok dah. Bangun tidur kuterus mandi kayaknya hanya berlaku untuk anak-anak aja mungkin ya. Buktinya saya, bangun tidur kuterus onlen. Hehehe.. Ya begitulah, nggak habis-habis malasnya. Sampai-sampai menolak tawaran menggantikan mengajar salah satu tentor yang berhalangan. Ckckckck. Maaf ya mas. Dari bangun tidur hingga adzan Dhuhur berkumandang kutatapi layar leptop sambil senyum-senyum, namun juga sekali-sekali kerutin jidat saking seriusnya melototin apa yang ada dihadapanku. Balas wall facebook, updating blog, dan browsing itulah yang saya lakukan selama kurang lebih 2 jam itu dengan kondisi yang sebenarnya sih masih belum ngumpul tuh nyawanya. Hehehe.
Kelar melototin leptop, capek juga ya. Walhasil, bukannya sholat dulu malah ketiduran. Dasar kebluk. Ya mau gimana lagi, setannya terlalu kuat untuk diusir. Bangun-bangun sudah jam 2 dan saya belum sholat. Istighfar sebentar, lalu segera beranjak dari empuknya bantal. Berasa cepat sekali hari ini. Dan ternyata perjuangan baru akan dimulai saat itu juga. Siap-siap ke kampus untuk mendengarkan ceramah dari Mr.Sutopo sementara air hujan di luar sana masih saja turun dari langit. Yah, hujannya cuman air ini.
Saya pun kayuh belalang tempur hingga sampai di persinggahan kuliahku. Sedikit air yang membasahi pakaian cukup membuat tubuh kedinginan. Tapi gapapa, lanjuuuuuuut. Dua jam kuliah cukup membuat otak berfikir keras, yang ujung-ujungnya bikin laparrrrrrrr. Keluar ruang kuliah, ternyata jadi kenyang. Kenyang akan materi yang disampaikan si Mister. Tapi tetap saja, laparrrrrrrr. Saking laparnya jadi teringat akan rencana saya membuat Pokecheese hari ini. Wah, barang yang satu ini tidak bisa ditunda lagi bikinnya, pasalnya, besok Jum'at jadwal sudah tersusun rapi, padat merayap bak Jalan Kaliurang kalau pagi. Dan saya harus kelar membuatnya sebelum Jum'at malam. Dengan cepat kuputuskan malam ini akan saya selesaikan proyek Pokecheese ini sepulang dari berbagi ilmu. Mumpung inget, langsung saya bergegas ke Mirota Kampus buat beli salah satu bahan Pokecheese yang kurang.
Sudah komplit, saatnya pulang dan menunggu adzan Maghrib. Wah, ono Ucup og piye. Nebenglah dia sampai ke kost saya. Alhamdulillah, Maghrib pun tiba. Sejenak melepas lelah, sambil masak nasi dan mie goreng untuk makan malam. Paket kegiatan Maghrib selesai, saya pun segera capcus untuk berbagi ilmu, demi menafkahkan anak istri. Hehehe.. Bla bla bla bla . . . Learn, give and share, itulah yang saya lakukan saat berbagi ilmu. Canda tawa bersama sang murid sedikit meringankan beban fikiran dan tenaga seharian. Hingga akhirnya di penghujung pukul 9 malam, saya pun kembali ke kandang (kost, red.). Terigu, telur, gula dan kawan-kawan sudah menantiku di sana.
Segera saya ganti kostum dan "berubah!!!!". Hehehe. Baru saja akan mempersiapkan baskom, ada SMS masuk dari si Sapi, ngajakin bikin pukis di kandangnya si Ayam. Hmmm. Bingung kan? Sapi? Ayam? Check these out: http://srabi-enak.blogspot.com/. Walah jadi tambah bingung. Awalnya saya mau, tapi akhirnya tetep nggak mau. Hehehe. Maaf ya. Dan proses produksi pun saya lakukan di sini (kost, red.). Mixing, frying, packing, dan terakhir eating. Nyammm, uenak juga. =9. Siap untuk dibawa. Dan, saya pun, Alhamdulillah, bisa menghirup nafas kebebasan. Pukul 02.30 waktu setempat. Bisa meluruskan kaki dan tangan. Bisa membaringkan sekujur tubuh. Dan bisa update status serta posting tulisan ini (walaupun akhirnya tulisannya kelar jam segini..=D). Dan sampai saat sekarang pula saya belum mengoptimalkan istirahat. Hanya beberapa jam saja tidur.
Tapi yah, begitulah hidup. Kalau kata mas Duta cs lagi, "Cobaan bukan tuk ditakuti, cobaan harus kita hadapi..". Semoga selalu diberi kekuatan. Aamiin.
Because life must must go on..
Hari Kamis, padahal jadwal kuliah hanya dua jam tapi berasa kuliah seharian. Bangun tidur jam 10 pagi ternyata membuat semua rencana hancur berantakan. Bikin malas na'udzubillah. Kapok dah. Bangun tidur kuterus mandi kayaknya hanya berlaku untuk anak-anak aja mungkin ya. Buktinya saya, bangun tidur kuterus onlen. Hehehe.. Ya begitulah, nggak habis-habis malasnya. Sampai-sampai menolak tawaran menggantikan mengajar salah satu tentor yang berhalangan. Ckckckck. Maaf ya mas. Dari bangun tidur hingga adzan Dhuhur berkumandang kutatapi layar leptop sambil senyum-senyum, namun juga sekali-sekali kerutin jidat saking seriusnya melototin apa yang ada dihadapanku. Balas wall facebook, updating blog, dan browsing itulah yang saya lakukan selama kurang lebih 2 jam itu dengan kondisi yang sebenarnya sih masih belum ngumpul tuh nyawanya. Hehehe.
Kelar melototin leptop, capek juga ya. Walhasil, bukannya sholat dulu malah ketiduran. Dasar kebluk. Ya mau gimana lagi, setannya terlalu kuat untuk diusir. Bangun-bangun sudah jam 2 dan saya belum sholat. Istighfar sebentar, lalu segera beranjak dari empuknya bantal. Berasa cepat sekali hari ini. Dan ternyata perjuangan baru akan dimulai saat itu juga. Siap-siap ke kampus untuk mendengarkan ceramah dari Mr.Sutopo sementara air hujan di luar sana masih saja turun dari langit. Yah, hujannya cuman air ini.
Saya pun kayuh belalang tempur hingga sampai di persinggahan kuliahku. Sedikit air yang membasahi pakaian cukup membuat tubuh kedinginan. Tapi gapapa, lanjuuuuuuut. Dua jam kuliah cukup membuat otak berfikir keras, yang ujung-ujungnya bikin laparrrrrrrr. Keluar ruang kuliah, ternyata jadi kenyang. Kenyang akan materi yang disampaikan si Mister. Tapi tetap saja, laparrrrrrrr. Saking laparnya jadi teringat akan rencana saya membuat Pokecheese hari ini. Wah, barang yang satu ini tidak bisa ditunda lagi bikinnya, pasalnya, besok Jum'at jadwal sudah tersusun rapi, padat merayap bak Jalan Kaliurang kalau pagi. Dan saya harus kelar membuatnya sebelum Jum'at malam. Dengan cepat kuputuskan malam ini akan saya selesaikan proyek Pokecheese ini sepulang dari berbagi ilmu. Mumpung inget, langsung saya bergegas ke Mirota Kampus buat beli salah satu bahan Pokecheese yang kurang.
Sudah komplit, saatnya pulang dan menunggu adzan Maghrib. Wah, ono Ucup og piye. Nebenglah dia sampai ke kost saya. Alhamdulillah, Maghrib pun tiba. Sejenak melepas lelah, sambil masak nasi dan mie goreng untuk makan malam. Paket kegiatan Maghrib selesai, saya pun segera capcus untuk berbagi ilmu, demi menafkahkan anak istri. Hehehe.. Bla bla bla bla . . . Learn, give and share, itulah yang saya lakukan saat berbagi ilmu. Canda tawa bersama sang murid sedikit meringankan beban fikiran dan tenaga seharian. Hingga akhirnya di penghujung pukul 9 malam, saya pun kembali ke kandang (kost, red.). Terigu, telur, gula dan kawan-kawan sudah menantiku di sana.
Segera saya ganti kostum dan "berubah!!!!". Hehehe. Baru saja akan mempersiapkan baskom, ada SMS masuk dari si Sapi, ngajakin bikin pukis di kandangnya si Ayam. Hmmm. Bingung kan? Sapi? Ayam? Check these out: http://srabi-enak.blogspot.com/. Walah jadi tambah bingung. Awalnya saya mau, tapi akhirnya tetep nggak mau. Hehehe. Maaf ya. Dan proses produksi pun saya lakukan di sini (kost, red.). Mixing, frying, packing, dan terakhir eating. Nyammm, uenak juga. =9. Siap untuk dibawa. Dan, saya pun, Alhamdulillah, bisa menghirup nafas kebebasan. Pukul 02.30 waktu setempat. Bisa meluruskan kaki dan tangan. Bisa membaringkan sekujur tubuh. Dan bisa update status serta posting tulisan ini (walaupun akhirnya tulisannya kelar jam segini..=D). Dan sampai saat sekarang pula saya belum mengoptimalkan istirahat. Hanya beberapa jam saja tidur.
Tapi yah, begitulah hidup. Kalau kata mas Duta cs lagi, "Cobaan bukan tuk ditakuti, cobaan harus kita hadapi..". Semoga selalu diberi kekuatan. Aamiin.
Because life must must go on..